Lumbar spinal stenosis
adalah penyakit penyempitan saluran spinal di punggung bawah atau yang biasa
disebut juga area lumbar. Kondisi ini biasanya terjadi saat tulang atau
jaringan tumbuh dibukaan tulang spinal. Pertumbuhan ini bisa menekan dan
mengiritasi saraf yang keluar dari spinal cord. Hal ini dapat menimbulkan rasa
sakit, mati rasa, atau lemah di kaki, telapak kaki, dan bokong.
Ciri - ciri dan gejala
lumbar spinal stenosis adalah :
- Mati
rasa, kram, atau lemah di kaki, telapak kaki, dan bokong. Gejala ini terasa
lebih parah saat sedang berjalan, berdiri tegak, atau menyender ke belakang,
namun terasa membaik saat sedang duduk atau menyender ke depan.
- Kaki
dan paha kaku.
- Nyeri
punggung bawah.
- Pada
kasus yang parah, anda dapat kehilangan kontrol untuk menahan buang air.
Penyebab penyakit
lumbar spinal stenosis bisa termasuk :
1. Pertumbuhan tulang yang berlebihan
Kerusakan akibat
osteoarthritis di tulang spinal dalam memicu pertumbuhan tulang kedalam saluran
spinal. Pertumbuhan tulang yang berlebihan juga bisa disebabkan oleh penyakit
paget yang biasanya menyerang tulang orang dewasa.
2. Herniasi diskus
Bantalan yang
berfungsi meredam benturan antar tulang belakang anda biasanya semakin lama
akan semakin kering. Adanya retakan dibagian luar diskus bisa membuat zat
lembut didalamnya bocor keluar dan menekan saraf tulang belakang.
3. Penebalan ligament
Simpul kuat yang
mengikat dan menyatukan tulang - tulang dibagian belakang tubuh anda, bisa
menjadi kaku dan menebal seiring dengan semakin bertambahnya usia. Ligamen yang
menebal ini bisa mengembung ke saluran spinal.
4. Tumor
Pertumbuhan abnormal
bisa terbentuk di tulang belakang, didalam membran yang menutup saraf tulang
belakang atau di ruang antara spinal cord dan tulang belakang. Kondisi ini
termasuk jarang, namun bisa dideteksi dengan MRI atau CT scan tulang belakang.
5. Cedera tulang belakang
Kecelakaan mobil atau
insiden lain dapat menyebabkan pergeseran atau patahnya tulang belakang. Tulang
yang bergeser akibat patah bisa merusak konten saluran spinal. Pembengkakan
jaringan akibat operasi punggung juga bisa menekan saraf tulang belakang.
Pengobatan spinal
stenosis bergantung pada lokasi stenosis dan tingkat keparahan kondisi anda.
Pengobatan spinal stenosis termasuk :
1. Obat - obatan
Dokter mungkin akan
meresepkan :
- Obat
pereda nyeri seperti ibuprofen, naproxen, atau acetaminophen untuk meringankan
rasa nyeri akibat spinal stenosis. Namun obat - obatan ini tidak boleh
digunakan dalam jangka panjang.
- Antidepresan
trisiklik seperti amitriptyline yang dikonsumsi pada malam hari yang bertujuan
untuk mengurangi rasa sakit.
- Obat
- obatan anti kejang seperti gabapentin dan pregabalin, untuk mengurangi rasa
sakit akibat saraf yang rusak.
- Obat
- obatan yang mengandung codein dan keluarganya, seperti oxycodone dan
hydrocodone, bisa digunakan sebagai pereda nyeri untuk jangka pendek. Untuk
pengobatan jangka panjang bisa menggunakan opioid dengan hati - hati, namun
obat - obatan ini memiliki risiko efek samping serius termasuk kecanduan.
2. Terapi fisik
Wajar bagi penderita
lumbar spinal stenosis untuk menjadi kurang aktif secara fisik karena merasa nyeri
saat banyak bergerak. Namun, kurang bisa bergerak dapat membuat otot menjadi
lemah, dan akibatnya rasa sakitpun meningkat. Terapi fisik seperti berolahraga
bisa membantu anda untuk :
- Membangun
kekuatan dan ketahanan otot.
- Menjaga
kelenturan dan stabilitas tulang belakang.
- Memperbaiki
keseimbangan tubuh.
3. Suntikan steroid
Akar saraf anda bisa
teriritasi dan membengkak di area yang terjepit. Menyuntikkan obat
kortikosteroid keruang disekitar area terjepit tersebut memang tidak akan
memperbaiki stenosis, namun bisa mengurangi peradangan dan mengatasi rasa
sakit.
4. Prosedur dekompresi
Alat yang mirip jarum
akan digunakan untuk mengambil contoh ligament yang menebal dibagian belakang
kolom spinal, untuk menambah ruang saluran spinal dan memperbaiki saraf yang
terjepit. Namun, prosedur ini hanya bisa digunakan oleh pasien lumbar spinal
stenosis yang mengalami penebalan ligament.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: